TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kebangkrutan Boris Becker sebenarnya
sudah merebak hampir dua tahun terakhir. Kini kasus utang menumpuk
mantan petenis nomor wahid dunia itu kembali merebak, setelah Becker
berusaha mencari lima trofi Grand Slam-nya yang hilang untuk dijual.
Nama
Becker melegenda setelah dia muncul menjadi petenis termuda yang
menjuarai tunggal putra Turnamen Wimbledon. Becker masih berusia 17
tahun 7 bulan ketika menjadi juara di Wimbledon 1985 dengan mengalahkan
petenis Amerika Serikat, Kevin Curren.
Total, Becker memenangi
enam gelar Grand Slam pada masa jayanya. Keenam gelar tersebut adalah
Australia Terbuka (1991 dan 1996), Wimbledon (1985, 1986, dan 1989), dan
AS Terbuka (1989). Becker belum sekalipun memenangi Grand Slam Prancis
Terbuka, dan hanya mampu tiga kali mencapai semifinal 1987, 1989, dan
1991.
Kejayaan di dunia tenis membuat Becker menjadi miliarder dari hadiah
kejuaraan dan kontrak sponsor, dengan kekayaan diperkirakan mencapai US$
63 juta, atau sekitar Rp 836 miliar menurut kurs saat ini.
Namun Becker yang lahir di Leimen, 22 November 1967 itu punya sisi gelap, yaitu gaya hidup yang bermewah-mewah. Predikat playboy melekat erat dalam diri pria berpostur 190 cm tersebut.
"Gadis-gadis selalu mengantre di depan kamar hotelnya, setiap kali
Boris tampil dalam sebuah turnamen. Mereka rela menunggu berjam-jam
hanya untuk bertemu Boris," kata mantan pelatih Becker, Gunther Bosch,
dalam sebuah wawancara dengan Observer Sport Monthly, pada 2017 lalu.
"Kecanduan seks menghancurkan karier Boris," kata Bosch lagi, mengutip headline sebuah tabloid Inggris ketika Becker kalah di Wimbledon 1987.
Becker menikah dengan Barbara Feltus pada 1993, tapi dia juga punya
hubungan dengan seorang model asal Rusia, Angela Ermakova. Sebuah
pemberitaan tabloid di Inggris menyebutkan, Becker pernah berhubungan
seks dengan Ermakova di dalam toilet sebuah restoran Jepang di London,
padahal Feltus sedang terbaring di rumah sakit.
Becker akhirnya bercerai dengan Feltus pada 2000, dan perceraian itu membuat petenis playboy itu
harus tekor US$ 25 juta sebagai pembagian gono-gini. Setelah itu Becker
kawin-cerai, antara lain dengan Alessandra Meyer-Wolden, Oliver Pocher,
dan terakhir Sharlely "Lilly" Kerssenberg.
Selain kehancurannya disebut-sebut karena kecanduan seks, Boris Becker juga
mengalami kegagalan dalam berbagai bisnis yang dilakoninya. Bisnisnya
yang berantakan sebagai agen Mercedes-Benz serta kontraktor perumahan
mewah di Majorca, Spanyol, dan gedung perkantoran di Dubai, juga ikut
mendorong kebangkrutan sang petenis flamboyan itu.
Sumber: https://sport.tempo.co/read/1053992/kisah-boris-becker-dan-karier-yang-hancur-karena-kecanduan-seks/full&view=ok
Posting Komentar Blogger Facebook