Tentang Berbaik Sangka Kepada Allah
إلهي هذا رفقك بمن قال أنا ربكم الأعلى فكيف ممن قال سبحان ربي الأعلى
"Duhai Tuhanku, ini adalah kelembutanmu terhadap Fir`aun yang mengatakan 'Aku adalah Rabbmu yang paling tinggi,' maka bagaimana lagi terhadap mereka yang berkata, 'Maha Suci (Allah) Rabbku yang paling tinggi.'" [Rawdhatul Muttaqin fi Mashnu`at Rabbil `Alamin, Ibn Malik al-Kirmani al-Hanafi, VI/326.]
Tentang Sabar Menghadapi Isteri
الصبر على لسان النساء مما يمتحن به الأولياء
"Kesabaran terhadap lisan wanita (istri) termasuk ujian yang menimpa para wali."
Malik bn Dinar berkata (sebagaimana dikutip dalam Faydh al-Qadir, karangan al-Munawi, dan al-Fawakih al-Dawani, karangan al-Nafrawi):
Tentang Menjaga Lisan
إذا رأيت قساوة في قلبك ووهنا في بدنك وحرمانا في رزقك فاعلم أنك تكلمت فيما لا يعنيك
"Jika kau merasakan: (1) kerasnya kalbu; (2) lembahnya badan; dan (3) seretnya rezeki, maka ketahuilah bahwa itu karena kau telah berbicara tentang sesuatu yang tidak bermanfaat untukmu."
Imam al-Syafi'i berkata, sebagaimana dikutipkan oleh al-Baihaqi dalam al-Madkhal ila al-Sunan al-Kubra:
"Siapa yang mempelajari ilmu hendaklah ia mendetailkannya, sehingga detail ilmu tersebut tidak lenyap."
Dinisbatkan kepada `Ali bn Abi Thalib, bahwa beliau berkata:
"Ilmu itu satu noktah, namun diperbanyak oleh orang-orang bodoh."
Tentang Istirahat
Tsabit bn Qurrah berkata (sebagaimana dikutip antara lain dalam Zadul Ma`ad, karangan Ibnul Qayyim IV/185):
Tentang Ilmu
من
تعلَّم علمًا فليدقِّق فيه، لئلَّا يضيع دقيقُ العلم
Dinisbatkan kepada `Ali bn Abi Thalib, bahwa beliau berkata:
العلم نقطة كثرها الجاهلون
Tentang Istirahat
راحة الجسم في قلة الطعام ، وراحة النفس في قلة الآثام ، وراحة اللسان في قلة الكلام
"Istirahatnya tubuh dengan sedikit makan; istirahatnya diri dengan sedikitnya dosa dan istirahatnya lisan dengan sedikit bicara."
*Dari berbagai sumber, dan gambar dari hasil pencarian Google.
Posting Komentar Blogger Facebook