Berikut sejumlah kutipan kata-kata indah Kahlil Gibran dari karyanya, Sang Nabi, yang dikutip dari buku Kumpulan Karya-karya Besar Kahlil Gibran (penerbit Narasi, 2009), dengan sedikit editan: 



. . . 

Anak-anak

. . . 

Anak-anakmu, bukanlah anak-anakmu.
Mereka putra-putri kehidupan yang rindu dirinya sendiri.
Mereka datang melalui dirimu, tapi bukan darimu.
Meski mereka bersamamu, namun mereka bukan milikmu.

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu.
Sebab mereka memiliki pikiran mereka sendiri.

Engkau bisa merumahkan tubuh mereka, tapi bukan jiwanya.
Karena jiwa-jiwa itu tinggal dalam rumah masa depan, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi.

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu.
Sebab hidup tidak berjalan mundur, atau berkaitan dengan kemarin. 

Kau adalah busur tempat anak-anakmu menjadi anak panah yang diluncurkan.

Sang pemanah telah membidik arah keabadian. Ia meregangkanmu dengan kekuatannya, sehingga anak panah itu melesat cepat dan jauh.

Biarkan bengkokmu di tangan pemanah sebagai kegembiraan.
Sebab ketika ia mencintai anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur diam.

. . . 

Kebahagiaan dan Penderitaan 

. . . 

Kebahagiaanmu adalah penderitaanmu yang tak bertopeng. Sumur dari tawamu seringkali bercampur air mata. 

Bagaimana mungkin terjadi lain? 
Semakin dalam penderitaan terukir, maka semakin banyak pula kebahagiaan hadir. 

Bukankah cangkir yang terisi anggurmu adalah cangkir yang terbakar dalam tungku? 
Bukankah kecapi yang menyejukkan jiwamu adalah kayu yang dilubangi oleh pisau? 

Ketika kau bahagia, lihatlah ke dalam, nisccaya kau temukan bahwa penderitaanlah yang memberimu kebahagiaan. Begitu pula saat kau menderita, maka kau akan dapati bahwa kau menangisi apa yang telah menjadi kegembiraanmu. 

Sebagian kalian mungkin menyanggah, Kebahagiaan lebih dari penderitaan. Sedangkan sebagian lain berkata, Tidak, penderitaan lebih besar. 

Bagaimana jika kukatakan, Keduanya tak terpisahkan. Keduanya datang bersama, ketika yang satu duduk bersamamu, ingatlah bahwa yang lain sedang tertidur di ranjangmu.







Posting Komentar Blogger

 
Top