TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Sosok kurus kerempengnya
nampak tak terurus, dia hanya meringkuk tak berdaya di atas becak tuanya
yang terongggok di Jl Bayangkara Yogyakarta.
Sang adik juga menyampaikan terima kasih dan rasa syukurnya kepada Komuitas IKKJ yang telah menolong kakanya juga seolah membukakan kembali pintu silaturahmi yang begitu lama terputus dan hilang.
"Konteks kita memang awalnya menginfokan kecelakaan dan kriminalitas,
tapi pada pelaksanaannya selain menginfokan kita juga ikut menangani."
Sumber:
http://m.tribunnews.com/regional/2016/05/13/kisah-sedih-tukang-becak-yang-tergolek-tak-berdaya-selama-3-minggu-di-becaknya
Hal itu masih ditambah dengan bau yang menyengat dari dari badannya membuat orang enggan melihat bahkan mendekat.
Usut punya usut ternyata tukang becak yang belakangan diketahui bernama Tri Widodo (55) tersebut sudah
sekitar dua minggu hanya tergeletak lunglai tak berdaya di atas
becaknya.
Dia sudah tidak bisa menggerakan dirinya apalagi sampai menarik becaknya.
Sementara untuk pulang pun dia tidak punya tempat bernaung yang
pasti, baik itu rumah ataupun tempat yang lain, becak tersebut adalah
satu-satunya hidupnya.
facebook masy hadi/ikkj
keadaan tri widodo saat pertama kali ditemukan/ |
Beberapa orang dari Komunitas Info Kecelakaan dan Kriminalitas Jogja
(IKKJ) yang merasa miris dengan kondisi Widodo pun kemudian dengan
sukarela membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Kamis (12/3/2016).
"Saya sebelumnya sudah pernah melihatnya pada hari sebelumnya,
lalu kemarin saya lewat lagi kok posisinya masih sama, maka saya coba
turun dan cek keadaannya apakah dia memang tidur istirahat ataupun sakit," cerita Masy Hadi anggota IKKJ yang menemukannya Jumat (13/5/2016).
Setelah bertanya ke sana kemari dengan warga sekitar didapat
informasi bahwa yang bersangkutan sudah dalam keadaan tersebut sudah
berlangsung sekitar 2 minggu.
Sementara dia sudah benar-benar tidak bergerak dan beranjak ke mana-mana sekitar dua hari dari ditemukan.
Awalnya
Widodo yang mengaku sebagai warga Kepatihan Yogyakarta enggan ditolong
dan mengaku masih punya uang hasil menarik becak, namun
dengan melihat kondisinya Hadi tau bahwa dia hanya sekedar berbohong.
"Ternyata bapaknya kakinya sudah gak bisa digerakkan, saya lihat
kondisinya seperti itu saya langsung kontek temen-temen dan panggil
ambulans guna membawanya ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta," cerita Masy Hadi.
Masalah lain datang saat di rumah sakit ternyata Tri Widodo tidak memiliki tanda pengenal ataupun tanda bukti
kependudukan yang lain, sehingga dirinya dan teman-temannya sempat
kesulitan mendaftarkannya ke pihak rumah sakit, sebelum akhirnya salah seorang anggota menjaminkan perawatannya.
Seusai memastikan Widodo mendapatkan perawatan, barulah mereka berusaha mencari keluarganya yang tersisa.
Bermodalkan
keterangan dari warga di sekitar TKP akhirnya diketahui dia memiliki
keluarga di wilayah Badran Yogyakarta yang kemudian ditelusuri dan
ditemukan kebenarannya serta kemudian dihadirkan ke rumah sakit.
Dari adiknya yang bernama Bobby itu pula diketahui kisah miris bahwa
Widodo sudah meninggalkan rumah sejak tahun 1982 dan hilang hubungan
hingga ditemukan saat ini sudah berada di rumah sakit.
Diperkirakan
sejak 1982 hingga saat ini dia hidup menggelandang dan menjadi salah
satu dari banyak manusia becak yang ada di Yogyakarta dimana mereka
menjalani semua hidupnya di atas becak mulai mencari nafkah, makan
hingga istirahat di sana.
"Sebenarnya masih banyak orang-orang seperti pak Widodo ini di
sekitar kita, banyak sekali dan tidak tersentuh. Seperti pak Widodo ini
selama berpuluh-puluh tahun hidup di becak, jadi kehidupannya agak
liar," tambahnya.
"Namun kita akui kita memang masih kurang dalam teknik
pertolongan, tapi bagaimanapun kalau ada sesuatu kita akan membantu
semampu kita," ujarnya.
Saat
ini dia dan rekan-rekannya masih berusaha mencarikan dana jaminan
kesehatan ke Dinas Sosial Kota Yogyakarta guna meringankan beban biaya
pengobatannya yang harus menjalani opname selama beberapa hari. (*)
Sang adik juga menyampaikan terima kasih dan rasa syukurnya kepada Komuitas IKKJ yang telah menolong kakanya juga seolah membukakan kembali pintu silaturahmi yang begitu lama terputus dan hilang.
Ketua Komunitas IKKJ Iwan Setiawan menambahkan bahwa komunitasnya
memang memiliki unit reaksi cepat yang biasa bergerak ketika ada
kebutuhan pertolongan di bidang kecelakaan dan kriminalitas.
Sumber:
http://m.tribunnews.com/regional/2016/05/13/kisah-sedih-tukang-becak-yang-tergolek-tak-berdaya-selama-3-minggu-di-becaknya
Posting Komentar Blogger Facebook